Kutulis puisi
dibola matamu
Agar aku
dengan leluasa hidup dikornea matamu
Kutulis puisi
dibibirmu
Agar lisanmu
terjaga mengeja namaku
Dengan bola
mata dan bibirmu
Aku puas
berpuisi meski kadang harus puasa karnamu
Dimatamulah
aku memasung riduku
Dan dibibirmu
sempat aku nikmati kata jujurmu
Aku memang
harus selalu menulis puisi
Sebab kutahu
dimata dan bibirmu kulihat banyak puisi
Puisi yang
ditulis oleh mereka yang punya rasa sama denganku
Dan
puisi-puisi itu tak harus kubiarkan merongrongku
Sebab aku
belum bisa merampungkan puisiku jadi kolekserium dihatimu
Aku memang
harus selalu menulis puisi
Sampai
kutemukan jazadku lebur di lidah jiwamu
Dan segala
tentangmu kanikmati bagai puisi
Bola mata yang
indah dan bibirmu yang basah
Adalah makhluk
tuhan yang tercipta dari sifat-Nya
Maka izinkan
aku mensifati sifat tuhan itu diduniamu
Agar duniaku
yang terpagut cemas berkemas menjadikanmu emas
Hingga kau
menemukan diriku menjadikanmu kehormatan
Bukan sebagai
penikmat yang hanya mengikis malam dengan birahi
Dengan bola
mata itu, tataplah aku apa adanya
Dengan bibir
itu basahilah dengan rasa syukur apa yang ada
Kelak kita
akan terbaca dan semak bibir akan memuji
Untuk kita
jadikan pujaan hidup dalam memuja Tuhan
Barane,
Dua
Delapan Januari
2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar