Kamis, 29 Februari 2024

RITUAL MACCERA' PARE (Tradisi Bercorak Sedekah)

MACCERA' PARE adalah ritual yang dilaksanakan oleh para petani padi pada setiap usai panen sampai sebelum kembali turun sawah. Ritual ini dianggap wajib dilaksanakan oleh para petani. 

Bentuk ritual ini sederhana, cukup menyediakan satu ekor ayam kampung yang disembelih. Saat menyembelih ayamnya, darah yang menetes ditampung dengan wadah tempurung kelapa. Darah itu dibiarkan mengering dan disimpan bersama Indo pare. 

Para petani mengajak para tetangga dan menyediakan jamuan nakan. Doa dipimpin oleh Sando Pare atau dipercayakan kepada Imam Masjid atau tokoh agama yang telah diundang. 

Pada prinsipnya, ritual ini merupakan acara syukuran yang dipoleh dalam bentuk sedekah dengan menjamu para tetangga yang diundang. 

PUTIKA DAN SPIRITUALITAS ORANG MANDAR


Manusia Mandar hidup pada dua bentuk geografis yakni pada pesisir pantai dan pedalaman. Dalam hal ini, Mandar merupakan salah satu suku yang hidup dan berkembang dalam dua dimensi kebudayaan yaitu Budaya Maritim dan Budaya Agraris. 

Mereka yang hidup di daerah-daerah pantai memilih mata pencaharian sebagai nelayan menangkap ikan untuk mereka konsumsi atau mereka jual dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Demikian halnya masyarakat yang tinggal di pedalaman, mereka mengolah tanah jadi sawah atau perkebunan, hasilnya sebagian mereka simpan untuk dikonsumsi dan sisanya dijual. Kedua mata pencaharian ini sangat tergantung pada alam dan musim yang berganti; musim kemarau dan musim penghujan. 

Kondisi ini membuat masyarakat Mandar dalam melakukan aktifitasnya selalu berpatokan pada gejala-gejala alam. Sisi keberuntungan, kondisi alam dan posisi bumi pada matahari, bulan, dan bintang sangat mempengaruhi alam pikiran mereka.

Dengan mencermati gejala-gejala alam dan posisi bumi dengan tata surya lainnya mereka mencatatkan pengalaman-pengalamannya dengan aksara lontara’. Lontara’ lah yang memberikan petunjuk waktu baik dan yang kurang baik.  Pencatatan pengalaman itulah yang kemudian dikenal dengan Lontara’ Putika.