Sabtu, 09 Maret 2024

The Power of Literacy

Catatan Usman Suil

Bacalah!!! itulah wahyu pertama yang diwahyukan Allah Swt melalui melaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw. Apa yang saya baca?! jawaban pertama dari Rasul kepada malaikat Jibril sang pembawa wahyu. Perintah ini begitu penting, sehingga nabi pada waktu itu mengalami kondisi bathin yang gemetar sehingga dijulukilah ia dengan kata al-muddatsir (yang berselimut).

Seketika kepribadian nabi berubah di bawah pengaruh peristiwa dahsyat itu, menjadi pribadi baru yang termanifestasikan oleh gagasan, perasaan serta tindakan yang sangat berbeda dari yang sebelumnya. Dari setangkai kata Iqra' inilah membuat ia menjadi pusat semua unsur pemahaman seperti magnet yang mengumpulkan serbuk logam magnetik kedalam kurvanya. Variasi dari kepribadian nabi telah termodifikasi dengan kecerdasan dan perasaan yang asosiasinya membentuk karakter masa depan penduduk bumi.

Pada masa jahiliah, telah rusak tatanan sosial, hukum, moralitas serta tradisi kala itu. Kehancuran dimana-mana akibat dari sentimen pribadi pada setiap individu tertentu yang direfleksikan dengan menghancuran melalui ras dan suku. Sangat riskan jika tidak memilki ide, gagasan dan moral yang cukup untuk merubahnya. Namun apa yang dilakukan oleh nabi, telah ia pangkas satu persatu dari masa jahiliah ke masa nuriyah (tercerahkan).

Bisa dibayangkan, pada waktu nabi mendakwahkan tauhid di tengah-tengah masyarakat yang penuh ambisi, rasa iri, kesombongan dan kebencian, tentu sangat beresiko. Nabi yang berperan sebagai Rasul Tuhan dengan membawa misi ilahi (kebenaran mutlak) yang tidak ada toleransi pada pandangan orang-orang kafir di tengah orang-orang kafir, sudah dipastikan bom meledak (bummmsss) kematian akibatnya. Semua kepastian mistik, takhayyul bagi mereka (orang-orang kafir) tiba-tiba dirusak dengan keyakinan Tauhid. Apakah ini tidak berisiko? 

"Jika seseorang menerima dengan terang-terangan pendapat yang mereka kemukakan mengenai satu sama lain, kita harusnya menyimpulkan bahwa mereka semua pengkhianat dan pembual, tidak mampu dan korup, serta pembunuh atau tiran." (Gustave Le Bon : 59). Jika kebencian yang membagi masyarakat revolusi berasal dari yang rasional, maka kebancian tersebut tidak akan bertahan lama. Namun karena ia muncul dari faktor efektif dan mistik, manusia tidak dapat melupakan dan memaafkannya. Lanjut Gustave Le Bon.

Pertanyaannya, apakah kebencian orang-orang Arab pada masa itu atas dasar rasional atau perasaan? sebenarnya, kebencian muncul bukan semata-mata karena perbedaan keyakinan akan tetapi sentimen dari persaingan individu yang ingin berkuasa menuntun pimpinan, merampas kebebasan dari berbagai unsur. Hakikatnya, ketika kebencian timbul berasal dari hal yang rasional, maka kebencian tersebut tidak akan bertahan lama, sebaliknya jika timbul karena emosional, selamanya pembenci akan tetap membenci.

"Bacalah!! dengan membaca peradaban akal tercipta, melahirkan berbagai reaksi positif meskin mengalami banyak tekanan. Bacalah!!! karena dengan membaca, energi positif akan mengalir pada diri." 

Usman Suil

Bersama ketua Karta AL-insan AL-insan dan kedua pemuda pelopor Alan (founder Tomata Bassi Real dan ketua Zain Office Zain ) & Mursalin Mustamin (pemuda tani yang sangat semangat membangun peradaban tani dan juga sangat kolerik).