JEPA adalah makanan tradisional yang terbuat dari singkong
atau ubi yang diparut terlebih dahulu kemudian diperas untuk menghilangkan
kadar airnya dan kemudian diayak dan dicampurkan dengan parutan buah kelapa
untuk memberinya rasa gurih dan nikmat.
Jepa dapat
dijadikan sebagai bahan makanan pokok, pengganti nasi karena kandungan
karbohidratnya yang cukup tinggi, seperti yang selalu dijadikan bahan logistik
oleh para nelayan Mandar saat melaut, dimana di laut lepas mereka membutuhkan
bahan makanan yang dapat disajikan dengan cepat sebagai pengganti nasi. Pada
beberapa orang yang telah berumur dan mengidap penyakit sistemik seperti
diabetes melitus maka jepa dapat dijadikan bahan makanan non nasi yang
dikonsumsi saat makan siang dan makan malam. Kandungan
karbohidratnya kurang lebih sama dengan yang dikandung oleh nasi.
Untuk
jenis-jenis jepa anda dapat
menemukannya dalam berbagai macam modifikasi, pengggolongan jenis jepa adalah
berdasarkan bahan pembuatnya, misalnya saja : 1. Jepa katong, yaitu jepa yang terbuat dari katong atau sagu 2. Jepa golla mamea, yaitu jepa yang memiliki campuran gula merah
atau gula aren di dalamnya 3. Jepa-jepa,
yaitu jepa dengan ukuran yang lebih kecil (bahan logistik utama nelayan Mandar
saat melaut) yang dibuat dengan membuat permukaan jepa agak tipis lalu kemudian
dijemur, setelah dijemur ia kemudian dihancurkan, lalu untuk proses
penyajiannya bisa dicampurkan dengan gula aren atau dengan potongan daging
kelapa muda.
Membuat
bahan utama jepa sederhananya adalah
dengan terlebih dahulu memarut ubi kayu atau singkong, lalu kemudian hasil
parutan tersebut diperas untuk dikeluarkan kandungan airnya. Ampas yang
tertinggal lah (berwarna putih) yang menjadi bahan utama pembuatan jepa. Ini yang lalu di campur dengan
bahan-bahan lain untuk melengkapi bahan utamanya misalnya dengan menambahkan
parutan kelapa, atau gula merah (gula aren). Untuk jepa yang seperti biasanya, tanpa campuran apa-apa bahan utama ini
kemudian ditaburkan diatas piring berbentuk bundar dari tanah liat dan
dipanaskan diatas tungku. Wanita Mandar biasa menggunakan tungku yang terbuat
dari tanah liat untuk memanaskan jepa.
Untuk
membuat kuliner Mandar yang lezat ini kaum wanita atau ibu-ibu biasa membuatnya
dengan alat yang disebut dengan nama panjepangang dengan bentuk seperti piring
namun dengan permukaan yang halus terbuat dari tanah liat. Membuat jepa membutuhkan keterampilan dalam
menuang bahan baku diatas panjepangang
dengan gerakan yang agak cepat dan terukur, jika terlalu lama memanggangnya
maka permukaan jepa akan terlihat
hitam, cukup dengan membuatnya berwarna coklat keemasan maka jepa tersebut sudah bisa diangkat.
Menyinggung
soal nilai gizi jepa, sepertinya
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap hal ini. Proses pengolahannya
yang sedemikian rupa mungkin saja akan mengurangi beberapa kandungan gizi
didalamnya. Belum lagi metode pengolahan yang lama seperti misalnya dengan
pengeringan. Namun sejak dulu kuliner ini telah menggantikan fungsi beras atau
nasi sebagai karbohidrat yang notabene digunakan sebagai sumber energi untuk
tubuh. Sejatinya jepa telah lama berfungsi sebagai sumber
karbohidrat efisien yang mudah dibuat.
SC : JEJAK-JEJAK MANDAR (kamus, sejarah, kebudayaan & ensiklopedia tokoh.
#ensiklopediasulbar #pusakaku_official #mandar #pusakaku