(05)
Inilah rinduku
Rinduku yang buncah
Pada ilalang, tanah mea, mappurondo
dan sengo-sengo
Rinduku yang pecah
Pada gunung, tebing, rindang pohon dan
riangnya burung
Rinduku yang luruh
Pada atap bocor, lauk campur undo dan
kaki telanjang
Rindu Kondosapata, uwai sapaleleang,
Londodehata,
Gandang dewata, andiri tatteppong dan
juga burekkong
Inilah rinduku pada
Mandarku di Ulunna Salu
Inilah cintaku
Cinta dari hatiku yang luluh
Pada ritus kematian, pada situs
raja-raja dan assitalliang
Cinta dari hatiku yang tumbuh
Pada gadis panetteq, passauq uwai,
pambulle boqbo dan pakkaloe
Cinta dari hatiku yang lusuh
Pada posasiq dan paqgae yang tegar
setegar karang,
Massabung sungaq demi menjaga paqmai paqbanua
Inilah cintaku
Pada Mandarku di Baqba Binanga
Rindu dan Cinta
Mengantarku selalu tiba
Meski aku tak pernah pergi
Rindu dan Cinta
Mengajakku selalu berangkat
Meski aku tak pernah bergerak
Rindu dan Cinta
Hanya membuatku berkata
Akulah tanah
Akulah air
Tanah airku !
Adalah Mandar
Batulaya, 18 Juli 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar