Andi Ibrahim Masdar[1]
merupakan putra kedua dari pasangan alm. HM. Masdar Pasmar dengan Andi Suryani
Pasilong. Ayahnya adalah mantan Ketua DPRD Polewali Mandar yang dikenal lues
dan sangat sosial. Banyak yang mengatakan bahwa karakter dan talenta yang
dimiliki ayahnya itu menurun ke Andi Ibrahim. Andi Ibrahim juga dikenal sebagai
seorang politisi yang murah senyum, familiar dan mempunyai pergaulan dengan
siapa saja, mulai anak muda sampai ke orang dewasa.
Sosok yang akrab
disapa Bram ini lahir di Makassar pada 18 Maret 1963. Sejak muda, ia telah
banyak berkecimpung dalam organisasi kepemudaan namun tak pernah menjadi Ketua
KNPI sebab momen-momen yang didapatinya tak pernah memberinya peluang untuk
menjadi Ketua KNPI. Atas dasar itulah ia mendirikan sebuah wadah yang diberi nama
GEMPITA, sebuah gerakan pemuda lokal yang justru gaungnya lebih besar dari pada
KNPI itu sendiri. Sebab setelah itu ia kemudian banyak terlibat dan menjadi
ketua diberbagai organisasi, antara lain Kosgoro, AMPI, dll.
Pengalaman
berorganisasi yang dilaluinya justru memudahkannya untuk terjun dalam
dunia politik. Pengalaman politik ia dapatkan dari Partai Golkar, sebab ayahnya
adalah Ketua DPD II Golkar. Orgnisasi pemuda dan partai politik ternyata
membuatnya dengan mudah melenggang menjadi Anggota DPRD Sulsel pada tahun 2004.
Setelah Sulbar terbentuk, ia kemudian menjadi Anggota DPRD Sulbar dan dipercaya
sebagai Ketua Fraksi Golkar periode 2005-2009.
Selain sebagai Angoota
DPRD Sulbar, ia kemudian dipercaya sebagai Ketua DPD II Golkar Polewali Mandar,
Ketua Kwarda Pramuka Sulbar dan pada tahun 2008 ia menjadi sosok yang
mengejutkan sebab maju sebagai Calon Bupati melawan kakaknya Andi Ali Baal
Masdar. Meski Pilkada dimenangkan oleh Ali Baal tapi kemudian ia lebih
tersohr dengan inisial AIM. Pada Pemilu 2009, AIM dengan mudah melenggang
kembali ke DPRD Sulbar untuk periode 2009-2014.
Belum selesai
jabatannya di DPRD Sulbar, pada tahun 2013 periode Ali Baal Masdar (ABM) telah
usai di Polman yang mengharuskannya mengambil peluang untuk menjadi Bupati
Polewali Mandar. Dengan menggandeng HM. Natsir Rahmat, ia dengan mudah
mengungguli rivalnya yang tujuh pasangan. Praktis AIM kemudian dilantik menjadi
Bupati Polman untuk periode 2013-2018.
Sebagai bupati, AIM
memang memberikan sebuah perubahan mendasar dalam corak pembangunan serta
managemen pemerintahan yang ia pimpin. Ia menjalankan roda kepemimpinannya
dengan sangat enjoy. Kunjungan ke berbagai pelosok terpencil ia nikmati bersama
dengan Komunitas Trail yang ia bentuk, maka jadilah ia sebagai sosok pemimpin
yang dikenal dekat dengan rakyatnya.
Pada saat masuk tahun ketiga pemerintahanya, ia kembali membuat sebuah
kejutan dengan mengundurkan diri sebagai kader dan Ketua DPD Golkar sebab lebih
memilih mendukung kakaknya ABM-Enny ketimbang mendukung calon yang diusung oleh
GOLKAR yaitu Salim-Hasan. Pengunduran dirinya sebagai kader Golkar ini rupanya
menjadi berkah bagi Partai Nasdem Sulbar, sebab ia diberikan kepercayaan untuk
menjadi Ketua DPW Nasdem Sulbar yang sebelumnya dijabat oleh Abdul Rahim (Abdul
Rahim mundur dari Ketua Nasdem Sulbar dan memilih menjadi Sektretaris dari
AIM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar