Selasa, 07 Maret 2017

Puisi: MENAMATKAN SUNGAIKU




MENAMATKAN SUNGAIKU

Kukaramkan diriku
pada kedalaman limbong tammeppalisu
Kutemukan bongkah-bongkahan kerisauan
ketika sungaiku di rasuk perusak
Dan ada begitu banyak kepapaan yang kutemukan
ketika perasuk itu mengeruk
Tanpa sadar aku terseret arus yang menghantamku dari hulu
Kutemukan diriku terisak dimuara yang sekarat
Nafasku sesak dalam piatu
Dan sebelum aku bisa menarik nafas kedua
Ombak dari teluk Mandar menyapuku
Tubuh kerontangku terhempas kembali menantang arus sungai Mandar
Dimanakah aku ?
Sebegitu buramkah aku mengenali Mandarku
Hingga tak lagi aroma dan auranya kufahami
Semenit kemudian aku beringsut kebibir sungai
Menambang takdirku
pada uwakeq yang aku tak tahu entah aku bisa dikenali sebagai orang Mandar
atau justru aku minder dari perusak demi tidurku beberapa saat
Penambang menembang
Tambang menantang
Mandarku menentang
Diambang kebimbangan
Hakayat sungaiku ditambang
Akankah sampah juga ikut berdendang
Sementara aku harus tertendang?
Oh Sungaiku !
Uwai randang
Uwai tomanurung
Kuhalalkan jiwaku demi arus-Mu !


Muhammad Munir
Lekopa’dis, 06 Maret 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar