Catatan Muhammad Munir (Rumpita - Tinambung)
Tulisan ini tidak dalam rangka mempertajam polemik tersebut, sekedar menarasikan bahwa di era modern hari ini tentu tak bijak mengandalkan ilmu agama dari jasa Ustadz Google. Google mungkin mempunyai ilmu pengetahuan yang banyak tentang apa saja, tapi sebagai orang Islam, berkah annangguru pangaji, panrita atau annangguru adalah salah satu yang tak dimiliki oleh google. Setinggi apapun ilmu yang kita bisa dapatkan digoole, pasti tak akan bisa bermanfaat ketika kita abai pada persoalan barakkaq pole di annangguru. Jika ingin punya pengetahuan banyak maka gunakan google tapi ingin mendalami ilmu maka dapatkanlah berkah atau barakkaq pole di annangguru.Pengetahuan mungkin bisa menjawab semuanya, tapi ilmu tak akan dapat kita raih ketika kita melupakan berkah. Imu adalah cahaya, maka raihlah cahaya yang dititipkan kepada annangguru atau panrita. Cahaya itu adalah barakkaq pole di annangguru.
Muhammad
adalah sumber cahaya, Nurun ala Nur. Muhammad adalah orang terhebat diantara
makhluk yang diciptakan oleh Allah ke dunia ini. Andaikan bukan karena
Muhammad, maka tak pernah ada Adam yang diturunkan kedunia. Andai bukan karena
Muhammad, maka dunia tak akan pernah diciptakan. Andai bukan karena Muhammad,
maka tak akan pernah Allah menurunkan rahmat berupa pammase dan pappenyamang kepada
manusia. Andai bukan karena Muhammad, Allah tak akan pernah ada dalam setiap
zikir. Andai masih ada kata mulia untuk Muhammad maka pastilah Allah akan
merangkai kata seindah Muhammad. Muhammad adalah kata dan nama terindah, maka
tak heran jika bukan hanya makhluk yang bernama manusia dan malaikat yang
bershalawat. Shalawat adalah akumulasi dari rasa cinta yang tidak hanya untuk
manusia, tapi Allahpun menikmati keindahan itu bersama Muhammad. Pantaskah kita
menyamakan Muhammad dengan makhluk yang bernama manusia? Jawabannya tentu hanya
shalawat dan berharap kita mendapat syafa’at dari shalawat itu.
Membincang
Maulid mungkin iya, sampai hari ini kita masih disuguhi oleh beberapa pandangan
tentang bid’ah. Tapi karena Maulid itu untuk Muhammad SAW, maka kata bid’ah
itupun harus mengalami pengembangan makna. Bid’ah bisa jadi adalah istilah
untuk menggambarkan sebuah amalan yang tak pernah dilakukan oleh nabi Muhammad,
tapi lagi-lagi atas nama Muhammad SAW itu bid’ah sampai pada pemaknaan kreatif,
atau kreatifitas. Yah, itulah Maulid Nabi Muhammad. Kata maulid adalah kata
pilihan yang hanya diperuntukkan buatnya, dan Maulid Nabi Muhammad itu adalah
puncak dari segala kreatifitas umat Islam untuk bisa bershalawat lebih banyak
dan lebih nyaman. Tujuannya adalah satu bagaimana membumikan shalawat untuk
menjadi cahaya bagi semua makhluk-Nya.
Lahirnya Tokoh Nomor Satu Dunia.
Muhammad
dilahirkan pada Tanggal 12 Rabi’ul Awal adalah hari dimana manusia pilihan itu dilahirkan
kedunia. Muhammad bin Abdullah itulah yang pantas disandingkan dengan kata
maulid. Sejatinya memang, sebagai umat Muslim kita memposisikan beliau sebagai
muara dari segala keindahan, termasuk kata, suara dan amaliah yang diinginkan
belaiau pada umatnya. Michael H. Hart adalah salah satu dari sekian banyak umat
kristiani yang mendaulat nabi Muhammad sebagai manusia paling berpengaruh dalam
sejarah dunia. Ia tokoh dan penulis dunia yang mashur dengan buku 100 Tokoh
Paling Berpengaruh Dalam Sejarah. Ia menempatkan Muhammad SAW pada posisi nomor
satu. Michael H. Hart dalam tulisannya mengurai alasannya sehingga menempatkannya
pada posisi nomor satu dalam bukunya. Menurutnya, Muhammad berasal dari
keluarga sederhana, Muhammad menegakkan dan menyebarkan salah satu dari agama
terbesar di dunia, Agama Islam. Dan pada saat yang bersamaan tampil sebagai
seorang pemimpin tangguh, tulen, dan efektif. Bahkan setelah empat belas abad
sesudah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan mendalam serta berakar.
Muhammad
adalah tokoh dunia yang tak sama beruntungnya dengan tokoh-tokoh dunia lainnya,
sebab mereka sebagian besar merupakan makhluk lahir dan dibesarkan di
pusat-pusat peradaban manusia, berkultur tinggi dan tempat perputaran politik
bangsa-bangsa. Namun Muhammad lahir pada tahun 570 M, di kota Mekkah, di bagian
agak selatan Jazirah Arabia, suatu tempat yang waktu itu merupakan daerah yang
paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni maupun ilmu
pengetahuan. Muhammad Menjadi yatim-piatu di umur enam tahun, dibesarkan dalam
situasi yang sederhana dan rendah hati. Sumber-sumber Islam menyebutkan bahwa
Muhamnmad seorang buta huruf. Keadaan ekonominya baru mulai membaik di umur dua
puluh lima tahun tatkala beliau menikah dengan seorang janda berada, Khadijah.
Bagaimanapun, sampai mendekati umur empat puluh tahun nyaris tak tampak
petunjuk keluarbiasaannya sebagai manusia. (Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar