Minggu, 25 Desember 2016

MAULID DALAM IMPERIUM SEJARAH PERADABAN MANUSIA “ Andai Bukan Karena Muhammad, Dunia Tak Akan Pernah Ada ” (Bagian 2)


Catatan Muhammad Munir (Rumpita - Tinambung)

Tulisan ini tidak dalam rangka mempertajam polemik tersebut, sekedar menarasikan bahwa di era modern hari ini tentu tak bijak mengandalkan ilmu agama dari jasa Ustadz Google. Google mungkin mempunyai ilmu pengetahuan yang banyak tentang apa saja, tapi sebagai orang Islam, berkah annangguru pangaji, panrita atau annangguru adalah salah satu yang tak dimiliki oleh google. Setinggi apapun ilmu yang kita bisa dapatkan digoole, pasti tak akan bisa bermanfaat ketika kita abai pada persoalan barakkaq pole di annangguru. Jika ingin punya pengetahuan banyak maka gunakan google tapi ingin mendalami ilmu maka dapatkanlah berkah atau barakkaq  pole di annangguru.Pengetahuan mungkin bisa menjawab semuanya, tapi ilmu tak akan dapat kita raih ketika kita melupakan berkah. Imu adalah cahaya, maka raihlah cahaya yang dititipkan kepada annangguru atau panrita. Cahaya itu adalah barakkaq pole di annangguru. 

Muhammad adalah sumber cahaya, Nurun ala Nur. Muhammad adalah orang terhebat diantara makhluk yang diciptakan oleh Allah ke dunia ini. Andaikan bukan karena Muhammad, maka tak pernah ada Adam yang diturunkan kedunia. Andai bukan karena Muhammad, maka dunia tak akan pernah diciptakan. Andai bukan karena Muhammad, maka tak akan pernah Allah menurunkan rahmat berupa pammase dan pappenyamang kepada manusia. Andai bukan karena Muhammad, Allah tak akan pernah ada dalam setiap zikir. Andai masih ada kata mulia untuk Muhammad maka pastilah Allah akan merangkai kata seindah Muhammad. Muhammad adalah kata dan nama terindah, maka tak heran jika bukan hanya makhluk yang bernama manusia dan malaikat yang bershalawat. Shalawat adalah akumulasi dari rasa cinta yang tidak hanya untuk manusia, tapi Allahpun menikmati keindahan itu bersama Muhammad. Pantaskah kita menyamakan Muhammad dengan makhluk yang bernama manusia? Jawabannya tentu hanya shalawat dan berharap kita mendapat syafa’at dari shalawat itu.  
           
              Membincang Maulid mungkin iya, sampai hari ini kita masih disuguhi oleh beberapa pandangan tentang bid’ah. Tapi karena Maulid itu untuk Muhammad SAW, maka kata bid’ah itupun harus mengalami pengembangan makna. Bid’ah bisa jadi adalah istilah untuk menggambarkan sebuah amalan yang tak pernah dilakukan oleh nabi Muhammad, tapi lagi-lagi atas nama Muhammad SAW itu bid’ah sampai pada pemaknaan kreatif, atau kreatifitas. Yah, itulah Maulid Nabi Muhammad. Kata maulid adalah kata pilihan yang hanya diperuntukkan buatnya, dan Maulid Nabi Muhammad itu adalah puncak dari segala kreatifitas umat Islam untuk bisa bershalawat lebih banyak dan lebih nyaman. Tujuannya adalah satu bagaimana membumikan shalawat untuk menjadi cahaya bagi semua makhluk-Nya.
Lahirnya Tokoh Nomor Satu Dunia.
 
Muhammad dilahirkan pada Tanggal 12 Rabi’ul Awal adalah hari dimana manusia pilihan itu dilahirkan kedunia. Muhammad bin Abdullah itulah yang pantas disandingkan dengan kata maulid. Sejatinya memang, sebagai umat Muslim kita memposisikan beliau sebagai muara dari segala keindahan, termasuk kata, suara dan amaliah yang diinginkan belaiau pada umatnya. Michael H. Hart adalah salah satu dari sekian banyak umat kristiani yang mendaulat nabi Muhammad sebagai manusia paling berpengaruh dalam sejarah dunia. Ia tokoh dan penulis dunia yang mashur dengan buku 100 Tokoh Paling Berpengaruh Dalam Sejarah. Ia menempatkan Muhammad SAW pada posisi nomor satu. Michael H. Hart dalam tulisannya mengurai alasannya sehingga menempatkannya pada posisi nomor satu dalam bukunya. Menurutnya, Muhammad berasal dari keluarga sederhana, Muhammad menegakkan dan menyebarkan salah satu dari agama terbesar di dunia, Agama Islam. Dan pada saat yang bersamaan tampil sebagai seorang pemimpin tangguh, tulen, dan efektif. Bahkan setelah empat belas abad sesudah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan mendalam serta berakar.

Muhammad adalah tokoh dunia yang tak sama beruntungnya dengan tokoh-tokoh dunia lainnya, sebab mereka sebagian besar merupakan makhluk lahir dan dibesarkan di pusat-pusat peradaban manusia, berkultur tinggi dan tempat perputaran politik bangsa-bangsa. Namun Muhammad lahir pada tahun 570 M, di kota Mekkah, di bagian agak selatan Jazirah Arabia, suatu tempat yang waktu itu merupakan daerah yang paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni maupun ilmu pengetahuan. Muhammad Menjadi yatim-piatu di umur enam tahun, dibesarkan dalam situasi yang sederhana dan rendah hati. Sumber-sumber Islam menyebutkan bahwa Muhamnmad seorang buta huruf. Keadaan ekonominya baru mulai membaik di umur dua puluh lima tahun tatkala beliau menikah dengan seorang janda berada, Khadijah. Bagaimanapun, sampai mendekati umur empat puluh tahun nyaris tak tampak petunjuk keluarbiasaannya sebagai manusia. (Bersambung)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar