Minggu, 08 September 2013

" KENCAN POLITIK "
( Tuk Elit Politik dan Politik Elit di Mandar )
Kencan politikku berakhir tragis
Mengajak jiwaku berfikir miris
Aku mungkin sudah harus pergi dari sini
Aku merasa tak kuat lagi
dan menghukumi diriku bukan siapa-siapa
terlebih kurasakan aku bukan apa-apa
Tak ada apa-apa
Untuk membuatku bisa menyapa

Tuhan,
Kuakui aku memang tak banyak berdo'a
karna kufikir engkau sahabatku
selama ini aku ternyata menggantang asap
memintal keinginan,menenun impian
selama ini aku hanya berbincang dengan hatiku
melisan tuliskan obsesi dan mimpi-mimpiku
dan aku fikir Engkau dengar itu.

Tuhan,
apalagi yang bisa kulakukan
apa pula yang membuat aku besar kepala
sebab mereka menganggapku keras kepala
seakan aku bisa,bisa apa saja
atau jangan - jangan aku mimpi buta
atau aku sombong tak tau diri
atau mengada-ada
Hatiku,fikirku,badan dan jiwaku
ingin memilih dan dipilih
ingin memiliki dan dimilki
hanya itu inspirasi kekuatan hidupku
yang hilang bersama angin malam
yang hanyut bersama dahsyatnya kepongahan
hingga tak lagi dapat membeda
antar sial dan kurangnya finansial

Tuhan,
terima kasih dan maafkan aku
sebab aku kau jatuhkan dan kau bangkitkan
Kau pertemukan aku dengan mereka
mereka yang memberiku motivasi
mereka yang menyerahiku cinta
mereka yang menerima kekuranganku
mereka yang menggantungkan asa padaku
mereka yang resah memunguti air mata
melihat Mandarnya tergadai
melihat Indonesianya disetubuhi

Terima kasih Tuhan,
Meraka kau kirimkan padaku
setidaknya,aku tak akan beranjak dari sini
dan tak perlu berbangga diri
memintal kesalahan dan dosa
aku harus tetap disini,belum saatnya melarikan diri
mereka masih mencintaiku
dan cinta itu kunikmati di hati
meski itu untuk diriku sendiri.

(Muhammad Munir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar