REKOMENDASI FOCUS GRUP DISCUSSION
“REPRESENTASI TOKOH ATAU SIMBOL PADA
TUGU KOTA POLEWALI”
Meja 1
a.
Patung kelapa dalam (sejarah)
b.
Patung buah (langsat, rambutan, durian)
c.
Patung tani (pattappi)
d.
Marrenge baka
e.
Panette
Meja 2
a.
Simbol budaya (sandeq, pakkacaping,
parrawana)
b.
Ekonomi (panetteq, kakao, padi, kelapa,
jawawut)
c.
Tokoh (todilaling, andi depu, ammana wewang,
to kape)
d.
Persatuan (allamungang batu)
e.
Religi (orang mengaji)
Meja 3
a.
Fauna (Mandar batu)
b.
Budaya (jampia)
c.
Filosofi budaya (kurru kebo)
d.
Sejarah (sayyang tembaga parepulu)
e.
Flora (jawawut)
f.
Permainan rakyat (pallake)
g.
Gunakan aksara lontar untuk penjelasan setiap
tugu
Meja 4
a.
Burung mandar
b.
Tipalayo (filosofis)
c.
Sandeq
d.
Logo mandar
e.
Sayyang pattuqduq
f.
I ma’ga daeng rioso
Meja 5
a.
Patung mantan bupati
b.
Pintu gerbang sulbar – sulsel (sayyang
tembaga parepulu)
c.
Tipalayo
Meja 6
a.
Mantan bupati (almarhum)
b.
Klasifikasikan setiap tugu yang akan dipasang
c.
Sureq mandar pada bagian kaki tugu
Tindak Lanjut FGD,
Kamis 12 Mei 2016
1.
USULAN >> Pada 6 titik, dipasang patung/simbol
yang menggambarkan kondisi wilayah pada titik pemasangan tugu
2.
Patung lebih besar >> skala kabupaten,
di beberapa titik saja, seperti pada perbatasan kabupaten
3.
Patung dilihat pada aspek penataan kota
4.
Akan ada 21 dudukan patung, yang sudah ada baru
6 dudukan
Tanggapan
1.
Sepakat memunculkan sosok pahlawan
(todilaling) >> metode memunculkan figur,Gerbang Kota sedang dibangun
>> median tengah, patung selamat datang (kuda, pessawe) >> patung berwujud 3 dimensi, sosok patung
siapa?
2.
Unasman (religi), pasar (ekonomi), sport
centre (olahraga ciri khas polman/mandar)
3.
21 titik dimana lokasinya?, untuk perbatasan
(kuda putih, tanpa ada penunggang)
4.
Sosok Todilaling tidak tepat pada tugu
>> kecemburuan sosial pada kerajaan lain, kuda putih (tembaga parepupulu)
dengan penunggang, sosok Baharuddin Lopa tidak tepat pada persimpangan jalan
>> pihak keluarga tidak setuju dalam bentuk patung, munculkan symbol yang
mewakili Polewali Mandar, FOKUSKAN pada 6 titik pertama
5.
Pada 6 titik bukan tokoh yang dimunculkan
tetapi yang mewakili Polewali Mandar, kuda pattuqduq dan personilnya
6.
FOKUS diskusi >> apa dan siapa,
masing-masing titik merupakan representasi Polewali Mandar, focus patung yang
akan dipajang
7.
Titik pertama (todilaling), kedua (kantor
bupati), titik ketiga (kantor camat), titik keempat (stadion)
8.
Ada sketsa wilayah (Tarkim) dari titik yang
akan dipasangkan tugu
9.
Tidak mutlak pasang patung/tugu, pada 6 titik
bisa mewakili Polewali Mandar
10.
Pappasang harus menyatu, jangan
terpotong-potong
11.
Pertimbangkan dudukan yang sudah ada
12.
Simbol bisa ditempatkan pada dudukan yang
sudah ada
13.
Spot untuk perkenalkan budaya akan disediakan
(alun-alun)
14.
Simbol-simbol ada yang melakonkan (kesenian)
>> tunggal
15.
Parrawana Towaine, Calong, Pakkacaping (milik
Majene)
16.
Pappasang ada sumber yang jelas, simbol harus
dinamis
17.
Pemanna >> bentuk kesetiaan (sumpah)
pada seorang pemimpin
SIMBOL
pada 6 titik pertama
Ruas Pertama (Todilaling)
a.
Ekonomi (seseorang membawa hasil bumi “mambulle”)
Ruas Kedua (Kantor Bupati)
a.
Pemerintahan (logo Sipamandaq dengan
penjelasan pada pilar tugu)
Ruas Ketiga (Kantor Kecamatan Polewali)
a.
Alat kesenian (calong dengan pelakon lelaki)
Ruas Keempat (Stadion)
a.
Olahragawan (memegang obor)
Ruas Kelima (Unasman)
a.
Pendidikan (patung putra putri dengan toga)
Ruas Keenam (Kodim)
a.
Pattuqduq Tommoane (Cakkuriri)
Patung
pada perbatasan Kota
1.
Sayap kiri kanan sudah jadi, peruntukan
patung pada median tengah, model 3 dimensi
2.
Konsep utuh sayyang pattuqduq >>
pessawe 2, pesarung 4, pawang 1, pemegang payung 1
Patung
Todilaling
1.
Gambar atau foto tidak ada sumber
2.
Buat gambar melalui penerawangan
3.
Jangan cuma sosok yang diterawang tapi
bersama “titiknya”
4.
Belum ada spot patung
5.
Temukan catatan/data tentang Todilaling
melalui lontar untuk menambah referensi selain penerawangan
6.
Todilaling (Bijak, Cerdas, Pemberani)
7.
Spot patung (depan gadis, alun-alun kota)
8.
Komparasi (seni lukis, pematung, studi
referensi lontar)
Tahapan Pembuatan Patung Todilaling
1.
Minta ijin (ritual) dan observasi
2.
Melakukan kajian literatur tentang Todilaling
3.
Melakukan studi banding ke daerah yang sudah
melakukan hal yang sama
4.
Memberikan gambaran kepada Maestro Pematung
dan Pelukis tentang Todilaling
5.
Sosialisasi hasil
6.
Pelaksanaan kegiatan