Kamis, 12 Mei 2016

REKOMENDASI FOCUS GRUP DISCUSSION “REPRESENTASI TOKOH ATAU SIMBOL PADA TUGU KOTA POLEWALI”

REKOMENDASI FOCUS GRUP DISCUSSION
“REPRESENTASI TOKOH ATAU SIMBOL PADA TUGU KOTA POLEWALI”


Meja 1
a.    Patung kelapa dalam (sejarah)
b.    Patung buah (langsat, rambutan, durian)
c.    Patung tani (pattappi)
d.    Marrenge baka
e.    Panette
Meja 2
a.    Simbol budaya (sandeq, pakkacaping, parrawana)
b.    Ekonomi (panetteq, kakao, padi, kelapa, jawawut)
c.    Tokoh (todilaling, andi depu, ammana wewang, to kape)
d.    Persatuan (allamungang batu)
e.    Religi (orang mengaji)
Meja 3
a.    Fauna (Mandar batu)
b.    Budaya (jampia)
c.    Filosofi budaya (kurru kebo)
d.    Sejarah (sayyang tembaga parepulu)
e.    Flora (jawawut)
f.     Permainan rakyat (pallake)
g.    Gunakan aksara lontar untuk penjelasan setiap tugu
Meja 4
a.    Burung mandar
b.    Tipalayo (filosofis)
c.    Sandeq
d.    Logo mandar
e.    Sayyang pattuqduq
f.     I ma’ga daeng rioso
Meja 5
a.    Patung mantan bupati
b.    Pintu gerbang sulbar – sulsel (sayyang tembaga parepulu)
c.    Tipalayo
Meja 6
a.    Mantan bupati (almarhum)
b.    Klasifikasikan setiap tugu yang akan dipasang
c.    Sureq mandar pada bagian kaki tugu

Tindak Lanjut FGD, Kamis 12 Mei 2016

1.    USULAN >> Pada 6 titik, dipasang patung/simbol yang menggambarkan kondisi wilayah pada titik pemasangan tugu
2.    Patung lebih besar >> skala kabupaten, di beberapa titik saja, seperti pada perbatasan kabupaten
3.    Patung dilihat pada aspek penataan kota
4.    Akan ada 21 dudukan patung, yang sudah ada baru 6 dudukan

Tanggapan

1.    Sepakat memunculkan sosok pahlawan (todilaling) >> metode memunculkan figur,Gerbang Kota sedang dibangun >> median tengah, patung selamat datang (kuda, pessawe)  >> patung berwujud 3 dimensi, sosok patung siapa?
2.    Unasman (religi), pasar (ekonomi), sport centre (olahraga ciri khas polman/mandar)
3.    21 titik dimana lokasinya?, untuk perbatasan (kuda putih, tanpa ada penunggang)
4.    Sosok Todilaling tidak tepat pada tugu >> kecemburuan sosial pada kerajaan lain, kuda putih (tembaga parepupulu) dengan penunggang, sosok Baharuddin Lopa tidak tepat pada persimpangan jalan >> pihak keluarga tidak setuju dalam bentuk patung, munculkan symbol yang mewakili Polewali Mandar, FOKUSKAN pada 6 titik pertama
5.    Pada 6 titik bukan tokoh yang dimunculkan tetapi yang mewakili Polewali Mandar, kuda pattuqduq dan personilnya
6.    FOKUS diskusi >> apa dan siapa, masing-masing titik merupakan representasi Polewali Mandar, focus patung yang akan dipajang
7.    Titik pertama (todilaling), kedua (kantor bupati), titik ketiga (kantor camat), titik keempat (stadion)
8.    Ada sketsa wilayah (Tarkim) dari titik yang akan dipasangkan tugu
9.    Tidak mutlak pasang patung/tugu, pada 6 titik bisa mewakili Polewali Mandar
10. Pappasang harus menyatu, jangan terpotong-potong
11. Pertimbangkan dudukan yang sudah ada
12. Simbol bisa ditempatkan pada dudukan yang sudah ada
13. Spot untuk perkenalkan budaya akan disediakan (alun-alun)
14. Simbol-simbol ada yang melakonkan (kesenian) >> tunggal
15. Parrawana Towaine, Calong, Pakkacaping (milik Majene)
16. Pappasang ada sumber yang jelas, simbol harus dinamis
17. Pemanna >> bentuk kesetiaan (sumpah) pada seorang pemimpin

SIMBOL pada 6 titik pertama

Ruas Pertama (Todilaling)
a.    Ekonomi (seseorang membawa hasil bumi “mambulle”)

Ruas Kedua (Kantor Bupati)
a.    Pemerintahan (logo Sipamandaq dengan penjelasan pada pilar tugu)

Ruas Ketiga (Kantor Kecamatan Polewali)
a.    Alat kesenian (calong dengan pelakon lelaki)

Ruas Keempat (Stadion)
a.    Olahragawan (memegang obor)

Ruas Kelima (Unasman)
a.    Pendidikan (patung putra putri dengan toga)

Ruas Keenam (Kodim)
a.    Pattuqduq Tommoane (Cakkuriri)

Patung pada perbatasan Kota

1.    Sayap kiri kanan sudah jadi, peruntukan patung pada median tengah, model 3 dimensi
2.    Konsep utuh sayyang pattuqduq >> pessawe 2, pesarung 4, pawang 1, pemegang payung 1

Patung Todilaling

1.    Gambar atau foto tidak ada sumber
2.    Buat gambar melalui penerawangan
3.    Jangan cuma sosok yang diterawang tapi bersama “titiknya”
4.    Belum ada spot patung
5.    Temukan catatan/data tentang Todilaling melalui lontar untuk menambah referensi selain penerawangan
6.    Todilaling (Bijak, Cerdas, Pemberani)
7.    Spot patung (depan gadis, alun-alun kota)
8.    Komparasi (seni lukis, pematung, studi referensi lontar)

Tahapan Pembuatan Patung Todilaling

1.    Minta ijin (ritual) dan  observasi
2.    Melakukan kajian literatur tentang Todilaling
3.    Melakukan studi banding ke daerah yang sudah melakukan hal yang sama
4.    Memberikan gambaran kepada Maestro Pematung dan Pelukis tentang Todilaling
5.    Sosialisasi hasil

6.    Pelaksanaan kegiatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar