Minggu, 24 Maret 2024

USMAN SUIL || RENUNGAN RAMADHAN (14)


Puasa sebagai Obat Psikologis-Biologis

Puasa adalah rukun keempat dalam Islam setelah syahadat, shalat dan zakat. Puasa hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman sebagaimana panggilan Allah.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 183)

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian untuk berpuasa"._ Perintah untuk berpuasa ini pun telah diperintahkan Allah dari kaum terdahulu _"sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu"_ dengan tujuan _"agar kamu bertakwa". Itulah kata Allah pada surah al-Baqarah ayat 183 itu. Puasa untuk orang yang beriman dengan tujuan agar tingkat keimanannya bertambah sampai pada level takwa. Berdasarkan ayat tersebut, bahwa beriman belum tentu bertakwa oleh karenanya perintah puasa agar kita bertakwa.

Selain efek psikologis dari berpuasa (untuk takwa), puasa juga menuju kesehatan biologis, kesehatan untuk tubuh yang berpuasa.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ٱلَّذِي خَلَقَكَ فَسَوَّىٰكَ فَعَدَلَكَ
"Yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang," (QS. Al-Infitar 82: Ayat 7)

Bisa saja kita menganggap bahwa puasa itu menyiksa karena menahan lapar dan haus akan tetapi dibalik dari lapar dan haus terdapat hikmah yang sangat dahsyat. Sebagaimana pada surah al-Infitar diatas Allah telah menjadikan tubuh manusia seimbang maka puasa termasuk salah satu cara Allah untuk tetap menyeimbangkan kondisi fisik atau tubuh manusia.

Dalam ilmu kedokteran, terdapat istilah Homeostasis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), homeostasis adalah keadaan dalam tubuh suatu makhluk hidup yang mempertahankan kosentrasi zat dalam tubuh. Menurut Agus Mustofa (penulis puluhan buku best seller) menjelaskan bahwa homeostasis merupakan mekanisme otomatis yang ada dalam tubuh manusia, ketika tidak seimbang akan gampang terserang penyakit. Beliau memberikan contoh terkait dengan homeostasis seperti ketika seseorang menggigil karena kedinginan maka tubuh akan bereaksi panas begitu pun sebaliknya ketika panas, tubuh akan bereaksi mengeluarkan keringat untuk menetralisir panas tersebut atau ketika seseorang kekurangan makanan maka reaksi perut akan lapar. Inilah sistem kerja homeostasis menurut pandangan beliau.

Apa saja yang menyebabkan ketidakseimbangan makanan dalam tubuh manusia? menurut beliau, diantara penyebabnya adalah makanan yang masuk kedalam tubuh terlalu banyak, terlalu sering makan dan jenis makanan yang tidak baik. Islam telah menjelaskan tatacara makan yang baik sebagaimana dalam surah al-a'raf.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يَٰبَنِيٓ ءَادَمَ خُذُواْ زِينَتَكُمۡ عِندَ كُلِّ مَسۡجِدٍ وَكُلُواْ وَٱشۡرَبُواْ وَلَا تُسۡرِفُوٓاْ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُسۡرِفِينَ
"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 31)

Pertama, makan berarti memasukkan benda padat kedalam perut, kedua minum berarti memasukkan cairan dalam tubuh, ketiga jangan berlebih-lebihan yang berarti menyisakan rongga dalam perut untuk udara. Artinya minum untuk mencairkan makanan yang telah dimakan dan tidak berlebihan agar sistem kerja lambung berfungsi secara baik. Makan ibarat pabrik pembuatan jalan dengan pengecoran, apabila pabrik pembuatan jalan tersebut terlalu dipenuhi benda padat tanpa campuran air maka kemungkinan pabriknya akan rusak.

Berikutnya, menurut Agus Mustofa secara garis besar terdapat tiga tahap mekanan itu diolah dalam tubuh manusia, yaitu melalui mulut yang berfungsi sebagai pemecah makanan (amilase) dengan bantuan air liur, berikutnya melalui lambung yang berfungsi membunuh bakteri yang tersisa dari mulut (asam lambung) dan juga berfungsi untuk memecah makanan lebih kecil yang disebut dengan glukosa (amilase), yang terakhir adalah usus halus yang diedar ke seluruh tubuh yang telah diserap dengan darah sebelumnya.

Menurut para ahli bahwa munculnya banyak penyakit pada fisik manusia disebabkan karena banyaknya makanan yang dikonsumsi. Untuk itu, sebagaimana penjelasan diatas maka puasa selain berfungsi untuk meningkatkan level iman ke level takwa juga berfungsi untuk membersihkan saluran pencernaan yang terlalu banyak makanan yang telah kita masukkan kedalam tubuh sebelumnya dengan kata lain puasa menyembuhkan penyakit psikologis (penyakit dalam) juga menyembuhkan penyakit biologis (penyakit luar) pada diri manusia. Wallahu a'lam bisshowab.

(Dari buku Wisdom of The Moment: Usman Suil)

Doa hari ke 14

اَللَّهُمَّ لاَ تُؤَاخِذْنِيْ فِيْهِ بِالْعَثَرَاتِ وَ أَقِلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْخَطَايَا وَ الْهَفَوَاتِ وَ لاَ تَجْعَلْنِيْ فِيْهِ غَرَضًا لِلْبَلايَا وَ الآفَاتِ بِعِزَّتِكَ يَا عِزَّ الْمُسْلِمِيْنَ

Artinya : Ya Allah! Mohon Janganlah ENGKAU tuntut dari kami di bulan ini semua kesalahan yang aku lakukan. Hapuskan seluruh kesalahan dan kebodohanku. Hindarkan aku dari bencana dan malapetaka. Demi kemuliaan-MU, Wahai sandaran Kemulian kaum Muslimin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar