Senin, 11 Maret 2024

USMAN SUIL || RENUNGAN RAMADHAN (00)


Marhaban Ya Ramadhan

Rasa bosan, lelah, jenuh pada setiap aktivitas tertentu yang dilakoni manusia adalah hal yang sudah menjadi tabiat pasti padanya. Segala aktivitas yang bagaimanapun menyenangkannya, membahagiakan, melegakan, pada akhirnya juga akan akan terasa membosankan, apalagi dilakukannya dengan waktu yang cukup lama. Ini membuktikan bahwa keadaan jiwa setiap orang itu dinamis, senantiasa mengalami perubahan.

Perubahan seseorang disebabkan karena dalam dirinya ada hawa nafsu yang setiap saat selalu ingin mendominasi akal yang juga merupakan bagian paling penting dalam diri manusia. Belum lagi peran ekternal yang setiap detik selalu mengintai alias setan yang silih berganti datang menggoda. Menawarkan kenikmatan dunia dengan segala kesenangan-kesenagannya.

Begitu adanya, apakah Allah membiarkan hal itu terjadi begitu saja? Tentunya Dia tidak akan membiarkan hamba-Nya direnggut begitu saja tanpa menawarkan satu konsep atau metode perlawanan menghadapi hal tersebut yakni pengaruh hawa nafsu dan setan yang terkutuk. Allah tentu saja menyediakan sebuah senjata untuk menguatkan kembali kelemahan manusia, mengokohkan dan menambah keimanan di dalam hati hamba-Nya.

Apakah wahana yang telah disiapkan Allah Swt untuk hamba-hamba-Nya itu? Tidak lain adalah bulan Ramadhan, bulan puasa. Diriwayatkan Nabi pernah berkhutbah ketika menyambut datangnya Bulan Ramadhan:
"Wahai manusia! Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini, nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu diterima dan doamu diijabah."

Di bait pertama ini, Nabi memberitahukan bahwa bulan Ramadhan adalah bulannya Allah yang mengandung banyak sekali keutamaan karena didalamnya terdapat keberkahan, rahmat dan ampunan. Seseorang menjadi tamu yang siang dan malamnya menjadi utama, setiap jamnya menjadi berkah karena akan dimuliakan olehNya yang datang menjadi tamu-Nya. Dahsyatnya di bait ini juga Rasulullah menyanpaikan bahwa tiap-tiap nafas menjadi bentuk pujian sampai tidur pun menjadi ibadah di sisi-Nya.

Marhaban ya Ramadahan, Mari menyambut bulan suci ini dengan penuh rasa syukur karena mengandung banyak misteri, rahasia dan juga bulan ini adalah bulan memanen bagi setiap hamba yang mau menjadi tamu-Nya. Marhaban ya Ramadhan. Semoga di bulan ini kita banyak memanen keberkahan, rahmat serta ampunan dari-Nya sehingga kita termasuk orang-orang yang menjadi Idul Fitri.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 183)

Marhaban ya Ramadhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar