Jumat, 03 Maret 2017

BINTEK PENGELOLA MUSEUM: Evaluasi Kinerja Mutlak Dilakukan !


Catatan Muhammad Munir

Untuk kesekian kalinya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat melalui UPTD Museum mengadakan Bimbingan teknik pengelola Museum Tingkat Dasar dan Lanjutan. Meski UPTD Museum Sulbar juga belum memiliki gedung Museum tapi program-program penegmbangan dunia permuseuman terus ditingkatkan.  Bintek tersebut digelar di di Hotel Berkah Mamuju selama 3 hari mulai 1-3 Maret 2017.

Dalam laporannya, Ketua Panitia, Hj. Nurcahyani, SE mengatakan bahwa Bintek tahun ini diikuti oleh peserta utusan dari6 kabupaten yang terdiri dari pengelola museum dan tim pendata cagar budaya kabupaten. Sementara Kepala UPTD Museum, Jamal Abdullah, S.Sos dalam sambutannya berharap pelatihan  kali ini memberi konstribusi besar kepada setiap kabupaten yang sudah mempunyai museum dan bagi kabupaten yang belum mempunyai museum juga diharapkan menjadi spirit untuk lebih maksimal mendorong lahirnya sebuah kebijakan untuk membangun museum, baik dari unsur masyarakat maupun dari pemerintah kabupaten.

Bintek tahun ini mengahdiran pemateri dari Balai Pelestaruan Cagar Budaya Makassar, Muhammad Natsir Sitonda. Ia adalah salah satu pakar dan ahli tentang permuseuman dan cagar budaya.   Apa yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat melalui UPTD Museum ini patut diapresiasi, sebab keterlibatan pemerintah dalam meningkatkan kapasitas pengelola museum memang sangat diharapkan, disamping mempunyai kemampuan anggaran, sarana dan prasarana, ia juga memiliki kekuatan eksekusi pada poin yang dianggap lebih mendesak untuk dilakukan.

Namun, hal yang perlu dipertimbangkan oleh pihak Dinas atau pemerintah provinsi, agar dalam menyelenggarkan kegiatan semacam pelatihan, workshop, bintek dan sejenisnya, kesiapan dan persiapan mesti maksimal. Jangan terkesan dipaksakan dan apa adanya, sebab keikut sertaan peserta dari daerah sesungguhnya adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan sebanyak-banyaknya dari sebuah program yang menggunakan anggaran puluhan juta.

Penulis menganggap, Bintek tahun ini kurang bermutu dan terkesan dipaksakan, sebab waktu yang digunakan selama 3 hari dengan hanya menghadirkan 2 pembicara termasuk perbuatan yang mubazzir dan dipaksakan. Kegiatan ini sebenarnya bisa dilakukan hanya dengan 1 hari. Jika tetap dipertahankan harus selama 3 hari, maka paling tidak, pihak penyelenggara minimal menghadirkan enam orang pembicara ahli dibidangnya. Ini penting, agar anggaran yang digelontorkan berbanding lurus dengan manfaat kegiatan, baik bagi dinas terlebih lagi bagi peserta.  Yang tak kalah penting adalah, usulan para peserta dari 6 kabupaten tersebut mesti diserap secara utuh sekaligus bisa mengevaluasi kinerja dan program yang akan datang.

Sekedar diketahui bahwa utusan dari Polewali Mandar diikuti oleh Nurdin, Muhammad Basith, Dalif, Zulfihadi, termasuk penulis juga ikut menjadi peserta dalam kegiatan tersebut.       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar