Rabu, 03 April 2024

USMAN SUIL || RENUNGAN RAMADHAN (24)


Bedoalah! Niscaya Aku kabulkan

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِي وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 186)

Pada ayat sebelumnya (qs al-baqarah: 183-185) berbicara terkait puasa kemudian di ayat berikutnya berbicara tentang doa (qs al-baqarah: 186) Tidak ada momen yang paling membahagiakan ketika tercapai apa yang kita inginkan namun faktanya kita selalu merasa seakan-akan doa kita masih sangat jauh untuk dikabulkan atau bahkan merasa tidak akan pernah di acc oleh Allah Swt. Padahal ayat diatas kejelasan akan tetap terkabulkan apa kemauan kita.

Betulkah setiap doa kita dikabulkan? Berdasarkan ayat diatas, pasti doa kita dikabulkan tapi kok rasa-rasanya puluhan doa kita belum ada yang diijabah? Kita pasti ragu untuk menjawab bahwa setiap keinginan sudah pasti dikabulkan.

Ada satu percakapan menarik antara Ali bin Abi Thalib dengan sekelompok orang yang tidak mau pergi berjihad. Ali bin Abi Thalib bertanya kepada mereka, "mengapa kalian tidak pergi berjuang membantu pasukan muslimin dan bergabung kedalam barisan mereka?" Mereka menjawab, "kami lebih suka beribadah dari pada berperang; kami tidak mau tangan kami kotot dan ternoda oleh darah manusia." Sebagian yang lain menjawab: "kami akan berkumpul di mesjid dan berdoa untuk kemenangan pasukan muslimin; bukankah doa juga merupakan jalan keluar dari masalah? Nah kami akan menbantu para pahlawan Islam di medan laga dengan doa."

Dalam ilmu ushul, terdapat pembahasan terkait aham dan muhim. Aham berarti "sangat penting" sementara muhim artinya "penting". Sangat penting lebih didahulukan tentunya dari pada penting. Jihad fi sabilillah umumnya berhukum fardhu kifayah sementara doa adalah amalan yang mustahab. Jika dibandingkan antara jihad dengan doa maka jihad termasuk dalam ketegori aham (sangat penting) dari pada doa yang statusnya muhim (penting). Doa itu penting tapi jihad lebih penting lagi.

Sebenarnya yang ingin saya sampaikan disini terkait riwayat diatas adalah ada kalanya apa yang kita minta dikabulkan oleh Allah dan adakalanya juga tidak dikabulkan dan jika doa kita tidak dikabulkan pasti diganti dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang kita minta. Kenapa demikian, karena kita berdoa tidak terlepas juga dari kehendak-Nya untuk kita berdoa artinya karena Allah sendirilah yang menggerakan hati kita untuk berdoa kepada-Nya.

Kita selalu merasa doa-doa kita tidak dikabulkan padahal urgensi dari pada sebuah doa kita adalah mendahulukan meminta yang lebih penting dari pada yang penting. Tentu Allah mengabulkan jika kita minta yang lebih penting. Artinya kalau doa kita tidak dikabulkan berarti kita meminta sesuai keinginan bukan sesuai dengan kebutuhan.

Berdasar pada pengertian ini, apabila kita berdoa dengan cara yang benar alias meminta sesuai kebutuhan maka pasti dikabulkan toh sebelum meminta pun kebutuhan kita sudah dipenuhi oleh Allah. Ketahuilah bahwa Dia akan mengabulkan doa hamba-Nya sesuai porsi kebutuhannya bukan sesuai porsi keinginan. Allah mengabulkan sesuai keinganan-Nya bukan sesuai keinginan hamba-Nya. 

Jadi, berdoa sebenarnya menyesuaikan keinginan kita dengan keinginan-Nya bukan memaksakan keinginan kita dan menabrak keinginan-Nya (itu tidak mungkin). Ali bin Abi Thalib berkata: "bersyukurlah ketika doamu dikabulkan karena Allah memenuhi keinginanmu dan bersyukurlah ketika doamu tidak dikabulkan karena Allah menghendaki keinginan-Nya." 

Dapat dipastikan akan dikabulkannya doa apabila kita meminta dengan cara yang benar, yakni dengan makrifat, dengan taqarrub dan dengan kehadiran kalbu tetapi sebaliknya apabila dengan riya atau ingin pamer, hanya sekedar keinginan syahwat maka tidak ada jaminan untuk diijabah sebab Allah begitu menyayangi hamba-Nya. Ali bin Abi Thalib pernah ditanya: "mengapa sebagain doa tidak dikabulkan?" Ali menjawab: "sebab tidak dikabulkannya sebagian doa adalah adanya aib dalam perbuatan kalian." Wallahu a'lam bisshiwab.

Doa Hari ke 24

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ فِيْهِ مَا يُرْضِيْكَ وَ أَعُوْذُ بِكَ مِمَّا يُؤْذِيْكَ وَ أَسْأَلُكَ التَّوْفِيْقَ فِيْهِ لأَنْ أُطِيْعَكَ وَ لاَ أَعْصِيَكَ يَا جَوَّادَ السَّائِلِيْنَ

Artinya :
”Ya Allah aku memohon pada-Mu di bulan yang suci ini dengan segala sesuatu yang medatangkan keridhaan-Mu, dan aku berlindung dengan-Mu dari hal-hal yang mendatangkan kemarahan-MU, dan aku memohon kepada-MU kemampuan untuk mentaati-MU serta menghindari kemaksiatan terhadap-MU, Wahai Pemberi para peminta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar