Melacak Jejak Topole di Balitung (1)
"Iyau Tomandar"
Malam kian beranjak. Gerimis sempat
mengintip malu-malu ketika usai makan malam bersama keluarga besar Rumpita di
Warung Barokah di sudut kiri simpang tiga Taman Kota Tinambung yang terdapat
Patung Andi Depu. Warung Barokah menjadi alternatif bagi keluarga Rumpita untuk
jika dalam kondisi emergency. Warung Barokah bersih, makanannya enak dan
dikelola oleh orang Jawa. Menu favoritku di warung ini pasti nasi goreng kalau
bukan pangsit. Menunya pas dan terkesan murah untuk sekedar memanjakan lidah. 1
porsi nasi goreng maupun pangsitnya hanya dibandrol 10K.
Begitulah, setelah ngopi dan sedikit
diskusi dan berwejangan sama anak-anak Rumpita terkait beberapa agenda Wisata
Buku, saya akhirnya berkemas untuk bersiap-siap berangkat ke Makassar. Asrar
mengambil peran menunggu mobil yang kemudian disusul oleh Kadir, Adhy, Nizar,
Ade, Indi dan tentu saja Erna, mamanya Ibnu. Erna, sosok wanita yang dengan setia
merangkai do'a untuk saya, kendati harus melupakan kenikmatan do'a untuk
dirinya. Tepat pukul 22.30 menit, mobil Bus Sipatuo milik perusahan PIPOSS
berhenti tepat di depan Masjid Nurul Amin Kandemeng. Sisa kopiku masih sempat
kuseruput untuk selanjutnya saya berjalan menuju ke arah depan dimana mobil dan
anak-anak Rumpita menunggu.
Satu persatu kusalami, Aku larut pada
lingkup berkah ketika doa kulangitkan diantara pelukan kasih sayang dan ciuman
mesra pada kening istri dan anakku sebagai pola pamitan. Terima kasih sayang.
Kau masih setia dan merelakan duniamu kugelapi dan kuterangi ! Aku berangkat
sayang. I Love You.... Mesin mobil menderu, sedetik kemudian bergerak pelan
pada saat saya sudah duduk tenang di Jok kursi nomor tiga dibelakang kondektur dan
sopir. Dibilangan 21 April 2018 Pukul 22.40 menit menandai perjalanan panjangku
dimulai.
Bertolak dari Kota Para Daeng (Mandar)
menuju Kota Daeng (Makassar). Route Tinambung, Polewali, Pinrang, Parepare,
Barru, Panggkep, Maros berujung pada gerbang Bandara Internasional Hasanuddin.
Dingin AC mobil terasa menyengat sampai keulu hatiku ketika kondektur berteriak
Bandara....bandara....Lewat pintu bandara, mobil melaju masuk ke arah pintuk
keberangkatan bandara. Disamping jalan kiri kanan sepanjang akses ke termanal
bandara, nampak promosi OPPO F5 berjejer laksana serdadu.
Lebih dekat ke terminal OPPO diganti
dengan promosi produk Class Mild. Hingga saat jarum jam menunjuk angka 04-50
mobil berhenti tepat dipintu keberangkatan. Saya bangkit dari tempat duduk
menuju pintu keluar mobil bagian depan. Pas di trotoar pintu terminal
keberangkatan, puluhan anak-anak berhamburan menyerbu ke arah Bus yang saya
tumpangi. Bocah-bocah itu ternyata kawanan kuli panggul di bandara. Kendati
mungkin keberadaannya tidak resmi, sebab rata-rata mereka adalah anak usia
sekolah atau dibawah umur tapi paling tidak ada yang menarik untuk saya catat
dari mereka itu. Menunggu bag tour yang semalam saya bagasikan lewat kondektur,
belum sempat saya sentuh kopor itu sudah ditadah sama bocah-bocah kecil itu.
Saya berusaha merebutnya tapi dia
malah memotong jarak dan melompati pembatas besi tang terdapat di koridor
terminal bandara. Hanya satu kata yang terucap dari mulutnya saat saya ikut
dibelakangnya, "Saya bantuki pak,
ndak usah dibayar". Beberapa saat kemudian bag tourku diletakkan pas
dipintu masuk bandara. Kendati ia mengatakan tidak usah bayar, tapi sebagai
manusia, tentu saja uang 2.000an bukan masalah, justru lembaran 5.000an yang
saya serahkan. Pukul 06.00 pagi, setelah melalui pintu yang terdapat detektor
dan pelayanan boarding pas saya langsung menuju ke eskalator sebab panggilan
untuk Chek In sudah ada.
Pesawat milik maskapai penerbangan
Lion Air ini mengantar penumpang tujuan Jakarta termasuk saya yang transit di
Jakarta untuk menuju ke Kota Timah Belitung. Setelah melewati waktu tempuh 2.15
menit, pesawat akhirnya mendarat di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng tepat
pada jam 07.15 menit waktu Jakarta. Tiba diterminal kedatangan. Barisan pekerja
jasa travel dan hotel segera menyerbu menawarkan diri untuk layanan antar ke
tujuan. Dipintu keluar bandara, segera kuambil arah kiri untuk masuk ke
Terminal Keberangkatan 1 sambil menunggu penerbangan ke Belitung.
Didalam area terminal keberangkatan
segera kukabarkan pada sanak famili sebab jam 10.00 pesawat tujuan Jakarta
Belitung lepas landas. Pagi di lembar 22 April 2016 kurenda di ruang tunggu
Gate 4 Bandara Soekarno Hatta. Saat Handphone kuaktifkan, puluhan pesan via WA
masuk dari grup keluarga Rumpita. Termasuk pesan dari Yuyun Husni Djamaluddin,
yang menanyakan tindak lanjut dari hasil kesepakatan di Hotel Maleo Mamuju
mengenai pengembangan dunia literasi. Belum sempat japriannya kubalas, beliau
menelpon langsung. Poin penting dari percakapan kami adalah spirit yang kerap
ia ingat dari almarhum ayahnya, "Iyau
Tomandar". Bahasa yang singkat, namun penuh makna yang dalam dan
panjang untuk dinarasikan. Selain menjadi pengisi waktu menunggu pesawat,
rupanya diskusi saya dengan doktor cantik putri Sang Beruang Sulbar atau
Panglima Puisi ini ternyata memberi spirit untuk perjalanan saya ke Belitung.
Maka, sepakatlah saya dengan Mbak
Yuyun bahwa Diskusi Remapping Sulbar
harus mengusung tema Iyau Tomandar.
Demikian hasil perbincangan saya dengan dosen Perpolisian Masyarakat yang pada
Debat Kandidat Pilgub Sulbar 2017 lalu menjadi Host atau pemandu. Spirit "Iyau
Tomandar" dari Yuyun ini sampai ke Belitung menjadi sebuah jawaban
bahwa melacak jejak seorang diri dengan obyek Melacak Jejak Topole di Balitung
ini merupakan tindakan berani dan nekat. Begitulah teman-teman di Kandang
Gapabel mencandaiku. Jawaban singkat saya "Iyau
Tomandar" Pesawat akhirnya take
off menuju Belitung, Kota Laskar Pelangi tepat jam 10.30 dan tiba di
Bandara Belitung jam 11.25 menit.
Jakarta-Belitung,
Minggu 22 April 2018
BalasHapusSaya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.
Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.
saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.
Pembayaran yang fleksibel,
Suku bunga rendah,
Layanan berkualitas,
Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan
Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)
Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)
Halo semuanya! Bantu saya berterima kasih kepada Bunda Esther
BalasHapusSaya Widodo saya tinggal di Medan di Indonesia, saya telah mencari pinjaman selama beberapa tahun. Saya 6 kali menjadi korban penipuan dengan pemberi pinjaman palsu yang telah menghancurkan hidup saya, saya memang mencoba bunuh diri karena mereka. Karena saya punya hutang dan tagihan yang harus dibayar. Saya pikir ini sudah berakhir untuk saya, saya tidak lagi memiliki perasaan hidup. Saya hampir menyerah, tidak sampai saya mencari saran dari teman SISKA WIBOWO (siskawibowo71@gmail.com) yang kemudian mengarahkan saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal, Ny. ESTHER PATRICK yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 150 juta Rupiah dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau tekanan pada tingkat bunga lebih rendah dari 2%. (estherpatrick83@gmail.com)
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah pinjaman yang saya terapkan langsung ditransfer ke rekening bank saya tanpa penundaan atau kekecewaan, karena saya berjanji akan membagikan kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres . silakan hubungi ibu sekarang estherpatrick83@gmail.com
Dan saya tahu sebagian besar dari Anda juga telah menjadi korban penipuan, Anda tidak perlu repot lagi karena saya harus menyampaikan kabar baik dan satu-satunya pemberi pinjaman yang dapat Anda percayai, Jadi saya tidak dapat menyimpan ini untuk diri saya sendiri sehingga saya harus mulai dengan membagikan kesaksian tentang mengubah hidup ini bahwa Anda dapat menghubungi saya melalui email (widodocepi@gmail.com) Ny. Esther Patrick Saya selamanya Bersyukur atas Segala yang telah Anda lakukan untuk saya.