Muhammad Rahmat Muchtar, demikian nama lengkap yang ia sandang.
Kak Rahmat atau Mat Panggung adalah panggilan kekerabatan yang disematkan oleh
teman-teman dan anak-anak didiknya di Uwake’ Cultuur Fondation.
Lelaki yang lahir di Tinambung, 10 Juli 1974 ini termasuk salah
satu sosok yang multi talenta. Disamping ia jago melukis, juga piawai bermain
musik tradisional, lihai menulis dan lincah di panggung baik berteater,
berpuisi maupun menampilkan kacaping luar pagarnya. Pokoknya, Pria yang menjadi
suami dari Sri Wahyuni, S.Sn ini adalah aset Mandar yang sulit dicari tandingannya.
Uwake’ Culture Foundation adalah sebuah lembaga nirlaba yang ia
dirikan sejak tahun 2010, dan diakta notariskan pada tahun 2012. Melalui Lembaga
Uwake’ inilah ia mencoba melakukan penguatan kehidupan serta program-program
pengembangan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan, pelestarian melalui
perspektif seni budaya baik yang berasal dari pemerintah, swasta dan
masyarakat.
Hal tersebut tergambar jelas dalam visi lembaganya,
yaitu“mendorong perkembangan pola pikir pembaharuan didalam masyarakat yang di elaborasi
oleh muatan tradisi, modern, dan kontemporer lewat seni budaya”.
Visi yang dirumuskan tersebut kemudian ia faktualkan dalam beberapa
poin misi lembaganya, yakni: mengadakan pendidikan alternatif dengan pendekatan
seni budaya dan dari berbagai sudut pandang keilmuan; memberdayakan potensi
seni dan budaya baik tradisi, modern, kontemporer sebagai kesatuan bentuk
dialektika serta sebagai media; melakukan kajian seni budaya implementasi:
-
Menyelenggarakan program workshop, study
tour, residensi, diskusi, seminar, ceramah dan berbagai bentuk pendidikan
alternatif;
- Membangun daya hidup seni dan budaya serta
pariwisata melalui jaringan kerjasama intstansi pemerintah, non pemerintah,
lembaga sekolah dan lembaga seni budaya;
-
menyediakan informasi berupa buku seni,
artikel, koran, majalah, catalog visual, brosur dan fhoto;
- Mengadakan
pameran, pentas serta pagelaran di lingkungan sendiri, lintas kabupaten,
provinsi dan mancanegara.
Uwake’ yang punya sekretariat di Jalan Sultan Hasanuddin No. 68 Tinggas-Tinggas,
Tinambung, saat ini manjadi salah satu diantara banyaknya komunitas seni yang
kerap tampil mewarnai berbagai pertunjukan dan kegiatan sosial kemasyarakatan.
Termasuk menjadi inisiator Bendi Pustaka ‘’paissangang’’.
Bendi Pustaka adalah salah satu upaya menggiatkan literasi yang masih sangat memprihatinkan.
Di Polewali Mandar ini, meski sudah mempunyai perpustakaan daerah dan
telah mengelola mobil perpustakaan keliling, serta beberapa desa yang mempunyai
perpustakaan. Namun kenyataannya tidak membuahkan hasil yang sesuai cita-cita
dan target.
Terlebih sarana internet yang menjadi trend saat ini sangat
menjamur dan memudahkan masyarakat mengakses guna mencari informasi dan ilmu
pengetahuan, maka buku-buku bacaan
semakin ditinggalkan yang membuat perpustakaan sekolah, desa dan daerah sepi.
Kondisi itulah yang membuatnya resah dan mencoba berupaya menularkan virus
literasi kepada generasi. Maka muncullah gagasan pengembangan literasi dengan
moda Bendi Pustaka. Bendi sebagai salah satu transportasi tadisional yang sudah
mulai banyak ditinggalkan dijadikannya sebagai perpustakaan keliling yang dapat
mendatangi kota dan desa-desa sekitarnya.
Tanggal 1 Juni 2015 adalah hari peluncuran bendi
bustaka yang bersamaan dengan perahu pustaka di kampung Ba’ba Toa, Lapeo, Kec. Campalagian, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Kandang Bendi Pustaka memang ada di
Tinambung tapi lounchingnya di Campalagian karena Perahu Pustaka di buat
disana.
Bendi Pustaka adalah wadah untuk
mendorong terciptanya dan terselenggaranya media penghubung literasi yang akif
sebagai suatu perpustakaan dinamis disamping perpustakaan tetap; mewujudkan
masyarakat yang berbudi pekerti dan berpengetahuan melalui sugesti gemar
membaca untuk meraup dan mengamalkan ilmu pengetahuan. Sasaran bendi pustaka
adalah tiap desa-desa yang terjangkau serta lembaga sekolah yang ada di Kecamatan
Tinambung, Limboro dan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar. Pembacanya mayoritas adalah anak-anak yakni TK – SD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar