Jumat, 20 Januari 2017

MENEMBUS GUNUNG MEMBELAH LAUT



(04)
Diambang malam kutelisik pojok demi pojok
Diberanda dan serambi serta sisi kanan kiri ruangmu
Dan malam jua yang mengantarmu lari dan berjalan bersamaku
Menembus gunung membelah laut
Mengawal sebuah kisah yang nyaris melelerkan darah
Sebab peluh dan air mata tak mampu lagi menolongmu

Utara, selatan, selatan tenggara, tenggara, timur, timur laut, timur barat daya
Semua memeberiku ruang untuk mangantarmu ke dunia baru
Dan kerinduan jualah yang mengantarmu menemukan takdirmu
Menembus gunung membelah laut
Mengusung sebuah harapan tanpa pernah menoleh kekiri dan kekanan lagi
Maju dan terus maju hingga malam berlalu dan menghilangkan jejakmu
Yang ada hanya serapah makian yang mencincang segala tentangmu

Menembus laut membelah gunung
Sebuah kisah tragedi yang seakan kuanggap komedi
Aku mungkin sudah gila
Karna semua harus kupertaruhkan untuk melukai mereka
Namun, andaikan mendapatkanmu aku harus gila
Maka gila bagiku adalah sebuah kebanggaan !
Mari kuantar engkau ke gerbang
Disana ada spektra fenomena alam
Yang mungkin bisa kau selami
Menarilah bersamaku, meski air mata
Tak  mampu kau urai

Data’e,
30 Januari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar