Kamis, 04 April 2024
BUNYI MANDAR ITU APA? (Bagian 1)
Kamis, 29 Februari 2024
RITUAL MACCERA' PARE (Tradisi Bercorak Sedekah)
PUTIKA DAN SPIRITUALITAS ORANG MANDAR
Selasa, 06 Februari 2024
PAMENANGAN
Minggu, 04 Februari 2024
Membaca Teater Tradisi Lewat Pertunjukan To Manurung dan I Pundakko.
Senin, 13 November 2023
KULIWA
KULIWA merupakan ritual yang
banyak dilaksanakan oleh masyarakat Mandar entah di pesisir maupung di
pegunungan. Kuliwa dalam pandangan masyarakat terkesan menjadikannya sebagai
sesuatu yang hukumnya ‘wajib’ dilaksanakan. Kuliwa
sesungguhnya adalah simbol pernyataan syukur kepada sang pencipta atas sebuah
pencapaian atau reski dari-Nya.
Pada
masyarakat pesisir, kuliwa dilaksanakan ketika akan “meresmikan” sesuatu, baik
benda maupun kegiatan, misalnya: meresmikan perahu, alat tangkap (jala dan gae) dan ketika memulai kegiatan penangkapan. Mereka meyakini, jika
tidak melakukan kuliwa ketika akan
memulai turun ke laut (pelayaran pertama), maka boleh jadi akan ada sesuatu hal
yang merisaukan hati di dalam pelayaran.
Dalam
prakteknya, kuliwa dilaksanakan ketika akan ‘meresmikan’ sesuatu, baik benda
maupun kegiatan, misalnya: meresmikan perahu, alat tangkap dan ketika memulai
kegiatan penangkapan (setelah lama tidak melaut). Nelayan biasa juga melakukan kuliwa dalam pertengahan musim motangnga
ketika pada beberapa operasi pertama mereka tidak memperoleh hasil.
Kuliwa dilaksanakan di kediaman punggawa posasi’ yang dipimpin oleh
seorang pemuka agama (panrita) dan
dihadiri oleh awak kapal (sawi kappal). Jika meresmikan perahu, acara kuliwa (pembacaan barasanji) dilaksanakan di atas perahu. Demikian juga ketika
meresmikan roppong yang telah selesai
dibuat, tapi praktek kuliwa untuk roppong sudah lama tidak dilaksanakan.
Acara inti dalam kegiatan kuliwa
adalah pembacaan barasanji yang
dipimpin oleh seorang pemuka agama. Selesai membaca barasanji, dilanjutkan dengan pembacaan do’a kepada Allah SWT untuk
memohon keselamatan dan rezeki. Kemudian acara dilanjutkan dengan menyantap
hidangan yang telah disediakan.[1]
Pada
sebagian besar masyarakat pegunungan, kuliwa
dilakukan pada saat mendapatkan anugerah berupa pembelian barang berharga
seperti mesin atau kendaraan bermotor. Kuliwa
dilakukan dengan menggelar ritual do’a selamatan untuk barang yang mereka baru
saja beli. Bagi kedaraan atau mesin biasanya menggunakan makanan yang
manis-manis. Ini merupakan ussul agar
dalam menggunakan barang tersebut selalu diberkati oleh Allah hal-hal yang
menyenangkan dan terjauhkan dari hal-hal yang merisaukan.
SC : JEJAK-JEJAK MANDAR (kamus, sejarah, kebudayaan & ensiklopedia tokoh.
Sabtu, 21 September 2019
Mandar Writers And Culture Forum 2019
Kontak Person
Muhammad Munir :
WA 082113008787
telp. 085228777027