Rabu, 08 Februari 2017

Selamat Jalan Pak Edward Lamberthus Poelinggomang !



Rabu, 08 Februari 2017, Ketika sedang diskusi bersama Darmansyah, di ruang Paripurna DPRD Majene. Tiba-tiba saja beliau mengucap innalillahi wainna ilaihi rajiun sembari memperlihatkan layar handponenya kepada saya. Edward Poelinggomang meninggal dunia. Yah, Edward Lamberthus Poelinggomang, meninggal dunia di RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Rabu (8/2/2017) sekitar pukul 10.30 wita.

Kepergiannya tentu saja menyisakan sebuah kehilangan yang sangat dalam. Mulai dari dunia pendidikan sampai kalangan sejarawan ikut merasa kehilangan akan sosok Sejarawan Sulsel yang begitu dikenal dalam dunia pustaka di Mandar Sulawesi Barat. Sosok Edward selain menulis tentang Makassar tempo dulu, ia juga intens meneliti dan menulis tentang Mandar. Salah satu bukunya yang berjudul Sejarah Mandar (Masa Kerajaan hingga Sulawesi Barat) yang diterbitkan oleh Zadahaniva pada tahun 2015. Buku yang di editori oleh Idham Khalid Bodi ini merupakan warisan berharga yang beliau tinggalkan untuk Mandar.

Saya bertemu terakhir dengan Sejarawan dan Dosen Unhas ini di Jakarta pada acara Kongres Nasional Sejarah X 7-10 November 2016. Bahkan beberapa agenda beliau ke Sulawesi Barat sudah tersusun rapih pada triwulan kedua 2017 ini. Namun tuhan ternyata punya rencana lain sehingga hari ini segala tentang belaiu hanya menjadi kenangan untuk selamanya.

Penulis buku “Makassar Abad XIX” yang pernah menjadi ketua jurusan ilmu sejarah di Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin (Unhas) dan dosen di Pascasarjana Unhas dan Universitas Negeri Makassar (UNM) ini memperoleh gelar doktor di Vrije Universitet Amsterdam, Belanda, pada 1991 dan setelah sebelumnya menyelesaikan S2 di Universitas Indonesia (1984). Tahun 1998, ia diundang sebagai profesor tamu di Center for S Edward L

Tokoh sejarawan yang lahir di Kabir, Nusa Tenggara Timur (NTT), 21 Oktober 1948 ini telah tiada. Semoga keluarga yang ditinggalkannya diberikan kesabaran dan kelapangan jiwa.

Selamat Jalan Pak Edward Lamberthus Poelinggomang
Doa kami menyertaimu !


(Muhammad Munir)