Selasa, 07 Februari 2017

Dra. Andi Ruskati Ali Baal : Inspirasi Bagi Semua Towaine Mandar !

         


          Wanita adalah makhluk indah ciptaan Allah yang tidak akan habis pembahasanya sejak masih di dunia fana ataupun dikehidupan setelahnya. Sejak jaman Nabi Adam AS hingga jaman Nabi Muhammad SAW wanita sering di elukan sebagai makhluk yang amat besar peranannya dalam kehidupan. Dia disebut juga sebagai tiangnya Negara karna pengaruh dahsyatnya terhadap lingkungan yang membuat kemajuan ataupun kerusakan bangsanya. Berbagai gambaran keindahan pun tertahta untuk dirinya dari diibaratkan seperti bunga, rembulan, mutiara, permata, bahkan sampai ada yang menyamakanya layaknya kaca. Allah menciptakannyadengan segala sifat kelembutan, meninggikan derajatnya di dalam Al Qur’an. Karena itulah, surah An- Nisa menjadi satu-satunya surah dari 114 surah dalam Al Qur’an. Tak pernah kita menemukan ada surah Ar-Rijal. 

Dra. Andi Ruskati Ali Baal hanyalah sosok wanita biasa dalam pandangan segelintir orang. Tapi kemudian menjadi sosok wanita yang luar biasa ketika ia mampu menjadi spirit bagi ABM dalam menjalankan tugas dan pengabdiannya sebagai Bupati Polman dua periode. Terlebih ketika ia terpilih menjadi anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mewakili dapil Sulawesi Barat. Wanita cantik ini menjadi populer setelah setelah berhasil memperoleh 55,014 suara dan mengantarnya duduk di Senayan. Andi Ruskati adalah istri dari mantan Bupati Polewali Mandar, Ali Baal Masdar (2004-2014) dan kakak ipar dari Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdarr (2014-2019) itu biasa. Tapi saat ia kemudian menjadi anggota DPR RI pada periode 2014-2019 dan duduk di Komisi VIII yang membidangi sosial, pemberdayaan perempuan dan agama ini menjadi sebuah capaian yang tak semua wanita bisa mencapainya.

              Bau Atti, demikian ia karab disapa. Wanita bangsawan dari Majene ini lahir dan bersekolah di SLTA, SMA Negeri 1 Majene (1976). Selesai SMA, ia memilih S1, Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Hasanuddin, Makassar (1984). Dan pilihan ini ternyata bukan sebuah pilihan yang salah, sebab kini ilmu itu biasa ia faktualkan dalam menjalani hari-harinya sebagai Anggota DPR RI.

Perjalanan politik:

Mendampingi suaminya,  Andi Ruskati aktif memimpin organisasi Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten PolewaliMandar sebagai Ketua (2004-2013) dan forum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten PolewaliMandar juga sebagai Ketua (2004-2013).

Pada 2013 Andi Ruskati bergabung menjadi kader Gerindra. Dari sekian banyak aktifitasnya bersama ABM semakin memudahkan ia melenggang ke Senayan pada pileg 2014. Mencalonkan diri sebagai calon legislatif tentu bukan sebuah pilihan yang asal-asalan, sebab wanita berdarah biru ini memang punya banyak keluarga besar di 6 Kabupaten di Sulbar, selain itu investasi sosial yang dia lakukan patut dicungi jempol.  Andi Ruskati terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019 dan duduk di komisi VIII.

Kini, ia dipercaya menjadi Ketua Gerindra Sulbar. dan sebagai wakil rakyat ia tetap menjadi bagian dari proses pembangunan dengan mengawal beberapa program nasional ke Sulbar. Salah satu program yang ia kawal adalah PKH yang akhir-akhir ini santer disoroti sebagai obyek jualan politik, adahal memang sudah menjadi kewajiban bagi seorang wakil rakyat untuk turut membantu dan memfasilitasi masyarakat dengan program-program yang pro rakyat kecil. 

Dekat Dengan Ulama

Andi Ruskati sebelum diperistri  oleh ABM, dirinya tinggal bersama orang tuanya di lingkungan Saleppa Kabupaten Majene. Orang tuanya kala itu, hanya berjarak sekian meter dari kediaman mursyid besar tarekat Qadiriah Sulawesi Barat yakni Annangguru Haji (AGH) KH. Muhammad Shaleh, atau popular dengan nama Annangguru Shaleh. 

Andi Ruskati dikenal bersahabat dengan Nasmah puteri dari Annangguru Shaleh. Keduanya menjalani masa kanak-kanak hingga remaja di lingkungan Saleppa. Sehingga acapkali Andi Ruskati bersama kedua orang tuanya mengikuti pengajian kitab kuning pada malam Jumat yang digelar dikediaman Annangguru Shaleh yang dihadiri sejumlah jama’ah tarekat Qadiriah.

Selain mengikuti pengajian, Andi Ruskati dan orang tuanya setiap tahun mengikuti prosesi “Salat Bukku” yang dilaksanakan jama’ah tarekat Qadiriah. Biasanya pelaksanaan “salat Bukku” ini dipadati ribuan jamaah yang tersebar di berbagai daerah di Sulbar hingga ke Kalimantan.

Tradisi tahunan setiap malam 27 Ramadhan ini dipimpin langsung AGH KH Muhammad Shaleh dan muridnya Prof Dr. KH. Sahabuddin pendiri kampus Universitas Al-Asy’ariah Mandar (Unasman). Karena terbiasa dididik dalam lingkungan agama sejak kanak-kanak hingga dewasa, sehingga kebiasaan itulah yang dilakukannya saat resmi menjadi istri ABM.

Saat suaminya menjadi Bupati Polman dua periode, dirinya aktif membina majelis taklim. Menurut Andi Ruskati, bersama ibu-ibu majelis taklim di Polman terbentuk 466 majelis taklim yang masih dia bina sampai sekarang.

Dekat dengan sejumlah Ulama Perempuan

Di Polman sendiri Andi Ruskati Ali Baal dikenal dekat dengan sejumlah ulama perempuan, diantaranya AGH Alwiyah (Puang Lawwi’), puteri Ulama besar Mandar yang dikenal dengan karomahnya yaitu AGH KH Muhammad Thahir (Imam Lapeo) yakni AGH Sitti Marhumah (Annangguru Kuma), serta AGH Puang Sunu’.

“Saya sering mengunjungi sejumlah ulama perempuan dan belejar kepada mereka, seperti Annangguru Puang Lawwi’, Annangguru Kuma, dan Annangguru Puang Sunu’. Beliau-beliau ini biasa mengajarkan saya do’a-do’a dan amalan-amalan, “ cerita Andi Ruskati.

Sampai saat ini pun bersama suami tetap menjalin hubungan dengan para ulama. Terakhir baru-baru ini kediamannya di Baruga Todilaling Matakali, dikunjungi ulama kharismatik Sulsel yang juga Kiai besar di organisasi Nahdlatul Ulama (NU) yaitu AGH KH. Sanusi Baco. Ulama besar Sulsel tersebut menyambangi kediaman ABM setelah menghadiri acara keagamaan di Kampus Unasman dan Kampus Institut Darud Da’wah Wal irsyad (DDI) Polewali.[1]


[1] http://seputarsulawesi.com/berita-andi-ruskati-sejak-kecil-saya-dekat-dengan-ulama.html