Sabtu, 21 Januari 2017

MENU MENENUN ASA



(06)
 


Aku dan segala tentang masa laluku
Dan ketika pucat pasih menenun letih
Kau dengan tanpa basa basi melumatnya
Tak berbilang waktu, aku kau kubur ditoiletmu
Terurai oleh pengurai yang tak jelas rumbu apinna
Kau mungkin lupa bahwa aku yang terurai itu
Lahir kembali jadi unsur hara yang lebur bersama makan malammu
Dan aku mengantarmu tidur untuk mencumbuimu
Tak kau sadari, masa lalu itu yang mengikis malam
Menjemput pagimu !

Aku yang berada bersamamu saat ini
Dan segala tentang hari hari depanku
Kau coba untuk membenamkannya di ujung senja
Kau teteskan pada undu ditangnga bongi
Kau leburkan pada mimpi burukmu
Dan lalu kau jadikan pembilas kain cucianmu
Tapi kau lupa, senja dan undu adalah aku
Mimpimu adalah wujudku
Aku terselip dikainmu dan menetes terserap akar
Menguap tertiup angin dan terbentuk jadi kristal air
Dan ketika hujan membuaimu mimpi indah
Lagi-lagi akulah mimpi itu, dan kain yang membungkusmu juga aku
Tak akan ada yang janggal ketika undu menusuk dingin diporimu
Sebab lagi-lagi aku ada diantara semuanya !

Masa laluku,
Akan sangat indah jika kau jadikan menu
Menu untuk jamuan setiap makan malammu
Masa depanku,
Akan sangat nikmat jika kau jadikan lalapan
Untuk santap siangmu
Dan aku sekarang, akan sangat bahagia
Jika disetiap menu makanku, kau adalah satu yang sempurna
Agar dalam setiap tidur kita adalah sebuah mimpi
Mimpi yang akan mengubah segalanya menjadi indah

Kontar, 1 Februari 2015

MANDARKU !


(05)

Inilah rinduku
Rinduku yang buncah
Pada ilalang, tanah mea, mappurondo dan sengo-sengo
Rinduku yang pecah
Pada gunung, tebing, rindang pohon dan riangnya burung
Rinduku yang luruh
Pada atap bocor, lauk campur undo dan kaki telanjang
Rindu Kondosapata, uwai sapaleleang,
Londodehata,
Gandang dewata, andiri tatteppong dan juga burekkong
Inilah rinduku pada
Mandarku di Ulunna Salu

Inilah cintaku
Cinta dari hatiku yang luluh
Pada ritus kematian, pada situs raja-raja dan assitalliang
Cinta dari hatiku yang tumbuh
Pada gadis panetteq, passauq uwai, pambulle boqbo dan pakkaloe
Cinta dari hatiku yang lusuh
Pada posasiq dan paqgae yang tegar setegar karang,
Massabung sungaq demi menjaga paqmai paqbanua

Inilah cintaku
Pada Mandarku di Baqba Binanga
Rindu dan Cinta
Mengantarku selalu tiba
Meski aku tak pernah pergi
Rindu dan Cinta
Mengajakku selalu berangkat
Meski aku tak pernah bergerak
Rindu dan Cinta
Hanya membuatku berkata
Akulah tanah
Akulah air
Tanah airku !
Adalah Mandar

Batulaya, 18 Juli 2015

BANGUN MEMBANGUN PEMBANGUNAN.


Catatan Waktu Luang Muhammad Rahmat Muchtar


Kredo pemikiran apa lagi yang mesti kita terapkan dalam hidup bermasyarakat terutama hal membangun. Kawan satu mengatakan pembangunan ekonomi lebih utama, sedang kawan dua menguatkan pembangunan SDM. Kawan tiga pun berkilah : “Contohnya saya yang tak dapat menempuh pendidikan tinggi karena ortu tidak mampu secara material“. Tekanan ekonomi akibat SDM ?. Kawan empat tak mau kalah : “ Cuma inilah yang mampu kami kerjakan karena SDM terbatas “. Tekanan SDM akibat ekonomi ?. segalanya teramat berarti. Hematku, dikampung-kampung banyak manusia potensial yang berkepribadian kuat tanpa pendidikan tinggi tapi tidak mendapat ruang. Itu berarti pembangunan SDM macet ! Banyaknya sarjana-sarjana yang menganggur tanpa dapat membuka peluang kemandirian & kesejahteraan. Apakah penyebabnya daya pembangunan ekonomi atau SDM? Cari sendiri.

Teman lainnya berceloteh : keduanya model pembangunan diatas tidak bisa mantap tanpa ulama dan mubaligh serta orang-orang bertaqwa. Nah, kalau demikian apakah tugas ulama dan mubaligh dalam pembangunan? Saya kira tugas mereka adalah: menolong membangkitkan dan mengerahkan potensi-potensi dalam diri manusia agar bisa semaksimal mungkin mampu mengembangkan diri dan menjawab problem-problem lingkungannya. Jadi ulama dan mubaligh bertugas untuk memperkaya rohani manusia agar menjadi sadar dan kemanusiaannya. Partisipasi mereka bukanlah mencangkul, membangun pabrik, berdemonstrasi atau membuat partai, Fungsi mubaligh hakekatnya adalah fungsi kebudayaan (spiritual culture) atau fungsi mentalitas. Hanya sayang, kenyataan yang ada menunjukkan bahwa fungsi mental para mubaligh, ulama atau rohaniawan tersebut telah digunakan untuk memundurkan mental bangsa dan bukan memajukannya. (Ahmad Wahib : Pergolakan Pemikiran 1971)

Saudara sekampung menimpali : berarti yang belum tuntas terjamah adalah pemberdayaan atau pembangunan “spiritual”..? batinku, mana aku tahu sebab ialah yang maha tahu ! Ada baiknya kita kaji apa itu pembangunan material dan apa itu pembangunan spiritual. Bagi saya pembangunan material ialah : pembangunan ekonomi, teknologi, pengajaran, keahlian, ketrampilan dan manajemen. Sedang pembangunan spiritual ialah pembangunan politik, kebudayaan, pengembangan kesenian, filsafat dan penyuburan hidup berkeTuhanan. Bagi saya-andaikata keduanya tidak terpisah hanya secara teoritis –pembangunan spiritual jelas setidak-tidaknya tidak dibawah pembangunan material. Untuk bangsa Indonesia yang masih tradisional, bagi saya pembangunan spiritual menjadi lebih penting. Fungsi pembangunan spiritual dalam ikut melancarkan pembangunan material ialah mengembangkan potensi dalam diri manusia dan dalam bimbingan antar manusia agar secara maksimal mendorong pembangunan material.

Fungsi pembangunan material dalam ikut melancarkan pembangunan spiritual ialah menyediakan fasilitas-fasilitas material agar pembangunan spiritual itu bisa terjadi dan lancar. Jadi pembangunan spiritual berfungsi mendidik dan mengarahkan manusia-manusia agar semaksimal mungkin mampu mengeksploitir kemungkinan-kemungkinan material di sekitarnya. Jelas dengan begitu pembangunan spiritual tidak hanya identik dengan pembangunan masjid, madrasah, gereja, Departemen Agama atau memperbanyak sarjana dan mahasiswa IAIN. Malahan bila mendapat pengisian seperti sering terjadi sekarang ini, hal-hal seperti di atas lebih banyak menghasilkan kemerosotan spiritual. Terus terang aku sangat curiga dengan mereka yang menamakan diri golongan atau pejuang-pejuang spiritual sekarang ini, sebab pada hakekatnya mereka itu adalah orang-orang atau golongan-golongan yang secara spiritual jauh ketinggalan dari mereka yang dituduh mengabaikan pembangunan spiritual. Ternyata pengertian spiritual di Indonesia telah memperoleh pengertian yang salah, yaitu diluar konteks pembangunan material-spiritual. (Ahmad Wahib : Pergolakan Pemikiran 1971)

Bila kita lihat fenomena yang mengemuka, capaian-capaian dan pola serta cara yang berkembang di Indonesia temporer ini, maka pra dan pasca pemikiran Ahmad Wahib ini terlahir terasa bagus dikuliti atau dijadikan sebagai acuan untuk mencapai jalan keluar kedepan. Tentu dengan penyesuaian kondisi perkembangan. Tapi kita bisa lihat dan rasakan bagaimana bobot perkembangan pembangunan juga dampaknya, baik dikampung, kecamatan, kabupaten, provinsi dan seterusnya, lewat TV, medsos, Koran dll.

Sebagaimana ia yakin bahwa problem pokok di Indonesia ialah problem spiritual. Problem spiritual dan problem material memang sama-sama ada dan saling berkait. Tetapi kesulitan-kesulitan dalam pembangunan material yang disebabkan oleh hambatan-hambatan spiritual jauh lebih besar dari pada kesulitan-kesulitan dalam pembangunan spiritual yang disebabkan oleh hambatan-hambatan material.

Kawan 1,2 & 3 serta teman-teman lainnya sontak sadar waktu : aiii.. Kerja…kerja…kerja, Bangun Membangun Pembangunan. “ Mupiala Boa “.
By. Rahmat
Jakarta, januari 2017

VIDEO : BUKTI KEBERHASILAN ABM MEMBANGUN POLMAN



 

Saat menjadi Bupati Polmas, Ali Baal mengkampanyekan untuk menjalin kebersamaan. Tak hanya dikalangan birokrasi, tapi juga dengan masyarakat. Dan itu dibuktikan diusia kepemimpinannya yang 6 bulan hampir seluruh wilayah kecamatannya ia sambangi. Kesempatan berkunjung ke masyarakatnya itu menjadi wahana untuk menggali keinginan dan harapan-harapan masyarakat pada pemimpinnya. Masyarakat memang bergairah dengan kepemimpinannya.

Ali Baal dalam kepemimpinannya ia menggenjot PAD yang hanya 5 miliar menjadi 11 miliar saat memimpin ditahun pertama. Manajemen birokrasi ia benahi. SDM dibangun dengan cara menyekolahkan pegawainya yang berprestasi demi menunjang tugas-tugasnya. Dari segi stereotip keunggulan daerah, Polmas memiliki keunggulan dari segi potensi pertanian sehungan SDM untuk mengelola potensi pertanian juga ia genjot habis-habisan.

Semua ia genjot hingga merubah tampilan Polmas menjadi lebih baik dan membanggakan. Sektor ekonomi, SDM, SDA, agama, seni dan budaya tak ketinggalan ia sentuh dengan sangat profesional sehingga tak heran ketika periode kedua melalui pemilihan langsung pun ia tetap mampu menjadi pemenang ditengah gempuran lawan-lawan politiknya.

Yang menarik dari periode kepemimpinannya terletak ketika periode pertama masih Polewali Mamasa tapi periode keduanya telah berubah menjadi Polewali Mandar. Termasuk sistem pemilihan pada peride pertam ia dipilih oleh Anggota DPRD Polmas, tapi pada periode keduanya dipilih secara langsung oleh seluruh rakyat Polewali Mandar. Dan pada periode keduanya juga melekat sebuah inisial yang begitu populer yaitu ABM.

Selama 10 Tahun memimpin Polman, tentu saja ia telah mewariskan nota suksesnya di Polman. Diantara NOTA SUKSES beliau antara lain:
1.  PASAR Wonomulyo menjadi pasar terbaik dan perputaran uang disini tetrtinggi di Sulbar 
2.  RSUD POLMAN adalah Rumah Sakit terbaik di Sulbar dan menjadi Rumah Sakit Rujukan beberapa kabupaten di Sulbar bahkan dari Pinrang juga ada.
3.   PERTANIAN di Polman kita ketahui adalah satu-satunya Kabupaten di Indonesia Timur yang Surplus beras. Polmanlah yang menyuplai beras kebeberapa kabupaten di Sulbar, bahkan sampai ke Sulteng dan Kalimantan.

Dari 3 POINT ini saja kita tak akan punya alasan lagi untuk Tidak Memilih ABM-ENNY. Lalu apa yang membuat kita ragu-ragu menentukan pilihan. Bukankah telah nyata sekali dihadapan kita? Janganlah kebencianmu pada suatu kaum yang membuatmu tak bisa berlaku adil.......spirit dari AL-QUR'AN.